Jokowi menunjukkan mobi dinas Esemka Rajawali (Foto: okezone/Genta W)
Haryono, penanggung jawab assembling line di bengkel kerja SMKN 1 Singosari Kabupaten Malang, Rabu (4/1/2012), mengatakan ide membuat Digdaya berawal dari keinginan para siswa dan guru pembimbing untuk membuat mobil sendiri sesuai dengan karakteristik medan di Kabupaten Malang.
Berbekal mesin bekas sedan Timor berkapasitas 1.500 cc, bantuan dinas pendidikan setempat, para siswa SMK Negeri 1 Singosari mencoba merakit mulai dari chasis, body, onderdil, serta komponen lain hingga tercipta sebuah prototipe mobil yang kemudian diberi nama Digdaya. Awalnya, Digdaya dibuat dalam tipe kabin ganda menampung empat penumpang.
Mobil yang awalnya berpenggerak dua roda belakang dengan sistem pengapian injeksi tersebut kemudian diubah menjadi berpenggerak empat roda.
Haryono mengaku, tim sempat menemui kesulitan saat menciptakan mobil nyaman dan aman. Kesulitan terletak saat memadukan mesin, chasis, body, suspensi, dan desain mobil. Namun hambatan itu perlahan berhasil diatasi hingga berbuah mobil irit dan tangguh.
Mobil terus dimodivikasi hingga para siswa dan guru membuat versi SUV delapan penumpang dengan mesin berkapasitas 2.000 cc.
Menurut Haryono, keunggulan mobil yang rencananya akan diproduksi secara massal oleh 33 SMK se-Indonesia ini, terletak pada kemampuan dan kualitas. Dia mengatakan Digdaya tidak kalah jika dibanding mobil sejenis lainnya. Ditambah, suku cadang juga mudah didapat karena telah diproduksi di dalam negeri.
Jika nanti dipasarkan, mobil SUV delapan penumpang berdimensi panjang 5,35 meter, lebar 1,690, dan tinggi 1,630 meter, ini diperkirakan dibanderol dengan harga Rp120 juta per unit.
Source: http://news.okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar