Kamis, 14 April 2011

Marketing Strategy For Sale

Marketing Strategy Top Brand Indonesia

Menjadi TOP BRAND di Indonesia khususnya produk elektronik, dibutuhkan strategi pemasaran yang efektif. Strategi pemasaran tersebut meliputi: segmentasi pasar, pembidikan pasar, dan penempatan posisi produk, serta pendiferensiasian produk. Strategi untuk mentadi TOP BRAND di Indonesia mencakup: strategi produk, strategi harga, strategi distribusi, strategi promosi, dan implementasi strategi, serta pengendalian strategi.

Segmentasi Pasar :


Dalam prakteknya, strategi segmentasi pasar dilakukan dengan dua cara, yakni concentrated marketing dan differential marketing

1. CONCENTRATED MARKETING

Pemasaran terpusat
Menargetkan hanya satu segmen dengan satu bauran pemasaran yang unik
Cocok bagi perusahaan dengan keuangan kecil menengah, karena tingkat spekulasinya kecil.

2. DIFFERENTIAL MARKETING

Pemasaran berbeda/ dibedakan
Menargetkan beberapa segmen dengan menggunakan bauran pemasaran individual
Cocok bagi perusahaan yang sudah sangat kuat kedudukannya dalam suatu kategori produk
Memiliki kekuatan bersaing dengan kompetitor
Tujuan dan manfaat segmentasi pasar :

1. Untuk menuntun perancangan ulang atau pengaturan ulang posisi produk tertentu, atau penambahan segmen pasar baru.
2. Untuk mengenali media yang paling tepat untuk mengiklankan produk barang/jasa yang dihasilkan,


Pembidikan Pasar dan Penempatan Posisi Produk :

Jika Segmentasi Pasar telah berjalan, pembidikan pasar dapat dimulai, ini dapat dilihat dari jenisnya dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar akan produk tersebut.

Strategi Produk :

Terkadang perusahaan mempunyai berbagai macam merek sesuai dengan portfolio bisnisnya. Tiap-tiap merek akan melayani sebuah sasaran pasar yang ditugaskan oleh strategi di tingkat korporat, fungsional maupun unit bisnis. Sharp punya Plasma Cluster, dan LG punya Neo plasma untuk melayani sasaran pasar yang berbeda.

Sasaran pasar yang dipilih merupakan "kompas" bagi seluruh upaya pemasaran. Pemasar akan memposisikan produk atau jasanya dalam benak konsumen sasarannya. Ingin dipersepsikan seperti apa oleh konsumen sasaran, merupakan inti dari penempatan posisi ini, yang diwakili oleh merek. Jadi ketika sudah berhadapan langsung dengan konsumen, strategi merek adalah strategi pemasaran itu sendiri, dan intinya adalah posisioning.

Terdapat sejumlah criteria posisioning yang mesti dperhitungakan. Pertama, posisi merek itu haruslah menonjol di mata pelanggan, dan digunakan pelanggan sebagai indikator kualitas. Kedua, posisi merek harus didasarkan pada kekuatan merek yang sebenarnya. Artinya janji yang diberikan kepada konsumen harus dipatuhi. Ketiga, posisi merek harus mencerminkan keunggulan kompetitif. Tidak ada gunanya kalau kita memposisikan merek serupa dengan posisi pesaing. Harus ada diferensiasi yang dirasakan konsumen, produk kita akan tidak dianggap sama. Keempat, posisi merek harus dapat dikomunikasikan dengan cara yang jelas dan memotivasi pasar, tidak boleh terlalu rumit.

Strategy Harga :

Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program pemasaran. Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi sasaran pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. Berbicara harga berarti bicara tentang citra kualitas dan seberapa tinggi ekslusifitasnya. Tinggi rendahnya harga sangat berpengaruh terhadap persepsi kualitas, sehingga ikut menentukan citra terhadap sebuah merek atau produk. Dalam persepsi konsumen sering berlaku logika bahwa harga yang mahal berarti kualitas bagus dan harga yang murah berarti kualitasnya kurang. Pada tingkat tertentu menetapkan harga berarti juga berbicara mengenai ekslusifitas. Walaupun harus mempertimbangkan berbagai faktor lain terkait, secara kasar dapat dikatakan bahwa makin tinggi harga yang ditetapkan secara relatif terhadap kompetitor, makin eksklusif pula konsumen sasarannya. Seolah seperti piramida. Makin ke puncak makin kecil, makin tinggi harga yang ditetapkan makin sedikit konsumen yang disasar.

Penetapan harga juga berbicara mengenai variasi produk. Jika produknya bervariasi tetapi ditetapkan dengan harga yang sama maka persepsi yang muncul adalah kesamaan kualitas sebagai cerminan variasi produk secara horisontal. Juga dapat dipakai untuk menjelaskan variasi produk secara vertikal dengan kualitas yang bertingkat. Misalnya, pada maskapai penerbangan terdapat pembedaan layanan kualitas layanan untuk kelas ekonomi, bisnis, dan first class dengan tingkat harga yang berbeda.

dengan fungsinya yang amat luas ini, perlu pendekatan harga yang bersifat strategis yang tertuang dalam konsep power pricing. Power pricing pada intinya adalah bagaimana mengelola harga sebagai suatu elemen strategis dalam mendukung strategic positioning yang telah dirumuskan, dan tentunya dapat mendukung pula tujuan bisnis secara keseluruhan.

Pengelolaan harga ini tentu tak lepas dari pricing objectives yang cukup beragam, mulai sebagai sarana pertumbuhan untuk menggapai profit, memperoleh revenue, image shifting, dan memantapkan produk baru. Penentuan pricing objective ini berada dalam kerangka strategis yang lebih luas, corporate strategy maupun marketing strategy.

Secara umum strategi penetapan harga dibedakan berdasarkan tiga landasan utama yaitu harga berdasarkan kepada biaya, harga berdasarkan permintaan dan berdasarkan persaingan. Ketiga strategi dasar itu dapat dijabarkan dengan berbagai pendekatan dalam penetapan harga.

Source good-sales.blogspot

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More

 
Powered by Blogger